Perbedaan Ubin dan Keramik, Sama Tapi Ternyata Beda!

Perbedaan Ubin dan Keramik – Di dalam setiap bangunan, termasuk rumah, kantor, rumah sakit, dan berbagai jenis struktur lainnya, penggunaan ubin atau keramik sebagai alas lantai menjadi hal umum.

Meskipun keduanya memiliki fungsi utama untuk melapisi lantai dan memberikan tampilan yang rapi serta keamanan, ubin dan keramik sebenarnya memiliki perbedaan yang mencolok.

Perbedaan pertama terletak pada bahan dasar. Ubin biasanya terbuat dari bahan yang lebih padat dan kuat, seperti terrazzo atau granit, sementara keramik umumnya terbuat dari tanah liat yang dicetak dan dipanggang.

Adapun beberapa perbedaan antara ubin dan keramik yang perlu diketahui, maka agar tidak salah memilih material lantai, antara ubin dan keramik, yuk ketahui beberapa perbedaan keduanya. Berikut diantaranya :

Perbedaan Ubin dan Keramik

Berikut beberapa aspek atau informasi menarik yang perlu diketahui dari keduanya, berikut beberapa informasinya :

1. Mengenal Apa itu Ubin dan Keramik

Ubin dan keramik sering menjadi pilihan utama sebagai material lantai untuk rumah, memberikan kekuatan dan kemudahan dalam perawatan. Keduanya hadir dalam berbagai ukuran, bentuk, dan motif, yang dapat meningkatkan estetika keseluruhan rumah.

Baik ubin maupun keramik umumnya mendapatkan finishing untuk meningkatkan kekuatan, meratakan tekstur, dan memastikan ketahanan jangka panjang. Finishing ini juga memberikan keuntungan praktis dalam membersihkan lantai karena permukaannya yang licin.

Baca Juga : Perbandingan Vinyl dan Keramik! Mana yang Harus DiPilih untuk Hunian?

Meskipun secara sekilas ubin dan keramik tampak serupa, sebenarnya keduanya memiliki perbedaan yang signifikan, mulai dari bahan pembuatan, metode produksi, daya tahan, kekuatan, hingga harganya. Oleh karena itu, dalam memilih antara ubin dan keramik, perlu pertimbangan matang.

2. Bahan Pembuatan Ubin dan Keramik

Perbedaan utama antara keramik dan ubin terletak pada bahan dasar pembuatannya. Keramik dibuat dari campuran pasir, tanah liat, dan air yang dicampur menjadi satu.

Tanah liat yang umumnya digunakan untuk keramik dapat berupa tanah liat merah atau putih, tergantung pada kebutuhan dan preferensi produsen.

Di sisi lain, ubin porselen terbuat dari tanah liat putih, memberikan tekstur yang lebih halus dibandingkan dengan keramik. Kelebihan ini sering kali menciptakan permukaan yang lebih elegan dan estetis pada ubin porselen. Namun, hal ini juga berkontribusi pada kenaikan harga ubin, karena tanah liat putih memiliki kualitas yang lebih tinggi dan hasil akhir yang lebih mulus.

Dengan perbedaan dalam bahan dasar ini, keramik dan ubin porselen menawarkan karakteristik yang berbeda dalam hal tampilan, kehalusan tekstur, dan harga.

Oleh karena itu, dalam memilih antara keduanya, perlu mempertimbangkan kebutuhan, anggaran, dan preferensi estetika untuk memastikan pemilihan yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan spesifik.

3. Proses Pemasangan

Perbedaan selanjutnya antara ubin dan keramik terletak pada cara dan material yang digunakan dalam proses pemasangannya. Kedua jenis pelapis lantai ini umumnya memerlukan perekat saat dipasang, namun terdapat perbedaan dalam jenis perekat yang digunakan.

Ubin cenderung dipasang menggunakan polymeric binder yang lebih kuat. Perekat ini memberikan kekuatan tambahan pada pemasangan ubin, sehingga hasilnya lebih rata dan rapi.

Proses penggunaannya pun relatif mudah, di mana perekat hanya perlu dicampur dengan air sebelum digunakan. Kelebihan lainnya adalah perekat ini berguna ketika ingin memasang ubin baru di atas ubin lama (tile on tile) atau di area yang sering dilewati.

Dengan menggunakan polymeric binder, ubin dapat ditempatkan dengan lebih kokoh dan tahan lama. Sifat perekat yang kuat ini memberikan keuntungan tambahan pada kualitas pemasangan ubin, menjadikannya pilihan yang baik untuk area dengan tingkat aktivitas yang tinggi atau ketika kekuatan tambahan diperlukan.

Sebaliknya, keramik mungkin menggunakan jenis perekat yang berbeda tergantung pada kebutuhan dan spesifikasi pemasangan yang diinginkan.

4. Fungsi dan Kegunaan

Setelah membahas bahan pembuatan ubin dan keramik, perbedaan selanjutnya terletak pada peruntukan keduanya. Ubin porselen, dengan tekstur yang lebih keras hasil dari metode pembuatan menggunakan teknik pressing, umumnya sangat cocok untuk digunakan di ruangan dengan lalu lintas yang tinggi, seperti dapur.

Keunggulan ini membuat ubin porselen mampu menahan tekanan dan aus lebih baik, menjadikannya pilihan ideal untuk area-area yang sering terpapar oleh aktivitas sehari-hari yang intens.

Sementara itu, keramik seringkali lebih sesuai digunakan di ruang tamu atau area dengan tingkat lalu lintas yang lebih rendah dibandingkan dengan dapur.

Meskipun keramik memiliki kekuatan yang baik, karakteristiknya yang mungkin lebih cocok untuk ruangan yang tidak sering terkena beban berat atau gesekan yang tinggi.

Oleh karena itu, dalam memilih antara ubin dan keramik, peruntukan ruangan dan tingkat aktivitas yang diharapkan menjadi pertimbangan penting. Sesuaikan jenis lantai dengan kondisi dan kebutuhan spesifik ruangan untuk memastikan performa yang optimal dan keindahan yang tahan lama.

5. Ketahanan dan Kekuatan

Perbedaan berikutnya antara keramik dan ubin terletak pada tingkat ketahanannya. Ubin porselen, yang terbuat dari tanah liat putih dan diproses menggunakan teknik pressing, memiliki tekstur yang lembut namun sangat padat, menjadikannya lebih kuat dan tahan lama. Karakteristik ini membuat ubin porselen mampu menahan tekanan dan aus dengan lebih baik dibandingkan dengan keramik.

Sebaliknya, keramik, meskipun memiliki kekuatan yang baik, tidak sekuat ubin porselen. Hal ini membuat keramik lebih rentan terhadap retak atau patah, terutama dalam kondisi lalu lintas yang tinggi atau paparan berat. Oleh karena itu, tingkat ketahanan menjadi faktor penting dalam memilih jenis lantai yang sesuai dengan kebutuhan spesifik ruangan.

Dalam situasi di mana ketahanan terhadap tekanan dan keausan menjadi prioritas utama, ubin porselen seringkali menjadi pilihan yang lebih unggul.

Namun, perlu diingat bahwa penggunaan yang benar dan pemeliharaan yang tepat juga berperan penting dalam memastikan tingkat ketahanan lantai tetap optimal selama masa pakai.

6. Tampilan dan Ciri

Serupa tapi tak sama, ubin dan keramik memiliki perbedaan karakteristik yang mencolok. Keramik cenderung memiliki desain dan warna yang solid serta monoton, memberikan kesan yang lebih sederhana dan konsisten.

Di sisi lain, ubin menonjol dengan keberagaman desain dan bahan pembuatannya. Ubin dapat menampilkan berbagai pola, tekstur, dan warna yang lebih beragam, memberikan fleksibilitas dalam menciptakan tampilan yang unik dan menarik.

Keramik biasanya lebih cocok digunakan di dalam ruangan, baik untuk lantai maupun dinding. Desain yang sederhana dan warna yang lebih solid membuatnya sering menjadi pilihan untuk menciptakan kesan yang bersih dan teratur di dalam ruangan.

Sementara itu, ubin seringkali lebih sesuai untuk penggunaan di luar ruangan, seperti di teras, halaman belakang, atau area outdoor lainnya. Keberagaman desain dan kekuatan material ubin membuatnya mampu mengatasi tuntutan cuaca eksternal dan aktivitas luar ruangan.

Dengan memahami perbedaan ini, pemilihan antara ubin dan keramik dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan preferensi spesifik ruangan atau area aplikasinya.

7. Durabilitas Air

Seperti yang telah diketahui, salah satu perbedaan kritis antara ubin dan keramik adalah dalam hal daya tahan terhadap air. Ubin, dengan pori-pori yang kecil, cenderung bersifat tahan air.

Oleh karena itu, ubin sangat cocok untuk digunakan di luar ruangan, di mana sering terpapar langsung oleh cuaca eksternal, termasuk hujan dan panas.

Di sisi lain, keramik rentan terhadap air dan kelembapan karena memiliki pori-pori yang lebih besar. Karakteristik ini membuat keramik lebih mudah patah dan rusak jika terkena tekanan air atau kondisi lembap. Meskipun begitu, kelebihan keramik terletak pada ketahanannya terhadap suhu tinggi, meskipun tidak sekuat ubin.

Pemahaman akan sifat tahan air ini menjadi faktor penting dalam menentukan tempat pemasangan, baik ubin maupun keramik, untuk memastikan keberlanjutan dan daya tahan lantai terhadap kondisi lingkungan tertentu. Oleh karena itu, pemilihan antara keduanya perlu mempertimbangkan kebutuhan spesifik ruangan atau area aplikasinya.

Jadi, Sudah tahu perbedaan keduanya?

Scroll to Top